Nisya Ahmad, Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, mendesak percepatan pembangunan infrastruktur sekolah dalam pertemuan dengan Gubernur Terpilih Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi, di Lembur Pakuan Subang, Selasa (11/2/2025).

Pertemuan ini menyoroti kondisi ratusan sekolah di Jabar yang masih beroperasi tanpa gedung permanen, menghambat kualitas pembelajaran.

Berdasarkan data DPRD Jabar, puluhan sekolah di daerah tertinggal masih menumpang di ruang tidak layak atau bangunan darurat.

Nisya menegaskan, kondisi ini mengancam masa depan generasi muda dan harus menjadi prioritas pemerintah. “Anak-anak tidak boleh belajar dalam keterbatasan. Pendidikan layak adalah hak dasar,” tegasnya.

Dalam diskusi, Nisya mengajukan tiga solusi. alokasi anggaran pendidikan lebih besar, percepatan pembangunan 150 sekolah baru pada 2025-2026, dan kolaborasi dengan swasta melalui skuit CSR. Ia juga mendorong pemerataan distribusi guru berkualitas ke daerah pelosok.

Kang Dedi Mulyadi menyambut positif usulan ini, berjanji menjadikan pendidikan sebagai agenda utama. “Pembangunan sekolah dan peningkatan kualitas guru akan masuk RPJMD 2025-2030,” ujarnya.

Pertemuan ini menjadi langkah awal sinergi legislatif-eksekutif untuk menyelesaikan masalah pendidikan di Jabar. Dinas Pendidikan Jabar mencatat, saat ini 287 SD dan 89 SMP masih kekurangan ruang kelas.

Anggaran pendidikan Jabar 2025 sebesar Rp 12,3 triliun diharapkan dapat dialokasikan untuk percepatan pembangunan. Nisya berkomitmen mengawal realisasi program ini melalui fungsi anggaran dan pengawasan DPRD.

Upaya ini diharapkan mampu menurunkan angka putus sekolah yang mencapai 2,1% di tingkat SMP dan meningkatkan Indeks Pembangunan Pendidikan Jabar dari 68,5 menjadi 75 dalam lima tahun.