Skip to main content

Jadi Pemimpin Gaul ala Sunda Buat Mahasiswa yang Nggak Cuma Bisa Nongkrong di Kafe

(Sok-sokan Jadi Aktivis, Jangan Lupa Cageur, Bageur, Bener!)

Kalau lo ditanya, “Apa tiga modal jadi pemimpin kekinian?”, jawaban lo mungkin: leadership trainingpublic speaking, atau followers Instagram banyak. Tapi orang Sunda zaman dulu—yang belum kenal istilah influencer—punya resep. Bukan nama obat kuat, tapi filosofi cageur, bageur, bener.

Nah, buat lo para mahasiswa yang sibuk demo di kampus, organisasi intra kampus yang ribet, atau sekadar pengurus komunitas K-Pop dance cover, simaklah. Ini bukan wejangan kakek-kakek, tapi pedoman jadi pemimpin yang relate sama hidup lo—tanpa jargon textbook!


1. Cageur: Jangan Cuma Sehat di Story WA, Beb!

“Cageur” itu nggak cuma bebas COVID atau bisa makan sambel 10 cabai sekaligus. Dalam konteks kepemimpinan, ini soal sehat fisik, mental, dan sosial.

Bayangin Lo ketua Ormawa yang harusnya ngatur demo malah drop karena begadang ngerjakan proposal. Atau lo panitia PMB yang overthinking sampe nggak bisa tidur. Gawat, kan? Pemimpin yang cageur itu bisa mengatur waktu buat olahraga (eh, angkat gelas kopi bisa dihitung?), istirahat cukup, dan ngobrol beneran—bukan cuma reply story—dengan teman satu tim.

Ingat Self-care itu bukan guilty pleasure. Lo nggak bisa ngasih inspirasi ke orang lain kalau diri sendiri udah kayak zombie habis main Dota.


2. Bageur: Jangan Sok Cool Kayak Tukang Parkir Liar

“Bageur” sering diartikan “baik”, tapi dalam konteks Sunda, ini lebih ke empati dan rendah hati. Pemimpin yang bageur nggak perlu gaya sok jago kayak boss battle, tapi bisa jadi pendengar yang waras.

Contoh: Ketika ada anak divisi lo salah input data, jangan langsung di-cancel di grup WhatsApp. Coba tanya, “Lu lagi banyak tugas kah? Butuh bantuan?”. Sepele, tapi efeknya besar. Generasi sekarang itu lebih loyal ke pemimpin yang manusiawi, bukan yang kayak robot skripsi.

Pro tip: Jadi pemimpin bageur itu kunci buat ngumpulin massa tanpa perlu bagi-bagi pulsa. Percaya deh, attitude lebih dari aksesoris Jabatan.


3. Bener: Jangan Kayak Influencer Gadungan yang Janji Diskon tapi Hoax

“Bener” di sini bukan cuma “nggak nyontek pas ujian”, tapi soal integritas dan konsistensi. Lo mau jadi ketua hima? Pastikan visi lo jelas, bukan sekadar biar CV kece waktu lamaran kerja.

Misal: Lo janji mau transparansi keuangan organisasi. Jangan sampe duit kas malah dipakai buat nraktir gebetan. Atau lo bilang peduli lingkungan, tapi meeting selalu pesan kopi pakai plastik. Nggak nyambung, kan?

Pemimpin “bener” itu seperti sambal—dihargai karena rasa (konsisten) dan nggak bikin sakit perut (dusta).


tiga poin di Era TikTok: Kok Bisa?

Mungkin lo mikir, “Filosofi jadul gini masih relevan?”. Jawabannya: BANGET.

  • Cageur = Lo bisa handle tekanan kampus dan tetap waras.
  • Bageur = Lo dibutuhkan tim, bukan cuma ditakuti.
  • Bener = Lo dipercaya, karena kata-kata = tindakan.

Di era diikuti cancel culture dan tuntutan “harus sempurna”, Tiga poin tadi mengajak lo untuk jadi pemimpin yang nggak sok suci, tapi manusiawi.

Tidak ada komentar!

Tenang saja, email anda tidak akan terekspos.


Alamat Kantor

Jl. Sekeloa No. 22, Kelurahan Lebak Gede, Coblong, Kota Bandung.

Hubungi Kami
E-mail
virtucivi@gmail.com

Nomor Telepon
+6289-7910-0694