Skip to main content

Evolusi Gelombang Feminisme 1 dan 2

M Alvian Rizky Pratama

Gerakan feminisme telah mengalami perkembangan yang signifikan sejak kemunculannya. Secara umum, feminisme terbagi menjadi beberapa gelombang, di mana Gelombang 1 dan Gelombang 2 menjadi fondasi utama dalam perjuangan hak-hak perempuan. Artikel ini akan membahas bagaimana evolusi feminisme dalam dua gelombang pertama membawa perubahan besar terhadap hak-hak perempuan, serta dampaknya hingga saat ini.

Feminisme Gelombang Pertama: Hak Suara dan Kesetaraan Hukum

Feminisme Gelombang Pertama terjadi pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, dengan fokus utama pada hak-hak hukum dan politik perempuan

1.Latar Belakang dan Penyebab Munculnya Gelombang Pertama

Pada masa itu, perempuan masih mengalami banyak ketidakadilan, seperti larangan untuk memilih, keterbatasan akses pendidikan, serta pembatasan dalam dunia kerja. Tokoh-tokoh seperti Mary Wollstonecraft, Elizabeth Cady Stanton, dan Susan B. Anthony berjuang untuk memperjuangkan hak-hak perempuan

2. Perjuangan Hak Pilih Perempuan

Salah satu pencapaian terbesar dari Gelombang Pertama adalah hak pilih perempuan. Gerakan suffragette di Amerika Serikat dan Inggris memainkan peran penting dalam mengubah hukum dan memberikan perempuan hak untuk berpartisipasi dalam politik. Keberhasilan ini ditandai dengan pengesahan Amendemen ke-19 di AS (1920) dan Representation of the People Act di Inggris (1918).

3. Dampak Feminisme Gelombang Pertama

A. Perempuan mulai memiliki hak untuk memilih dan dipilih dalam politik.

B. Akses pendidikan bagi perempuan mulai terbuka lebih luas.

C. Kesadaran masyarakat tentang kesetaraan gender mulai meningkat.

Feminisme Gelombang Kedua: Kesetaraan Sosial dan Ekonomi

Berbeda dengan Gelombang Pertama yang fokus pada hak-hak politik, Feminisme Gelombang Kedua yang berkembang pada 1960-an hingga 1980-an lebih menyoroti kesetaraan dalam aspek sosial, ekonomi, dan budaya.

1. Latar Belakang dan Penyebab Munculnya Gelombang Kedua

Setelah berhasil mendapatkan hak politik, perempuan masih menghadapi diskriminasi di dunia kerja, ketidakadilan dalam rumah tangga, serta keterbatasan dalam berekspresi. Buku “The Feminine Mystique” (1963) karya Betty Friedan menjadi pemicu utama gerakan ini dengan mengungkapkan bagaimana perempuan merasa terjebak dalam peran domestik.

2. Isu Utama dalam Gelombang Kedua

Kesetaraan di Dunia Kerja: Perempuan menuntut upah yang setara dengan laki-laki dan kesempatan kerja yang adil.

Hak atas Tubuh dan Reproduksi: Perjuangan untuk hak aborsi dan akses kontrasepsi.

Penolakan terhadap Peran Gender Tradisional: Muncul gerakan yang menentang peran domestik perempuan sebagai satu-satunya pilihan.

3.Pencapaian Feminisme Gelombang Kedua

A. Disahkannya Equal Pay Act (1963) di AS untuk mencegah diskriminasi upah berdasarkan gender.

B. Meningkatnya kesadaran akan kekerasan berbasis gender dan pentingnya perlindungan hukum bagi perempuan.

C. Perempuan mulai lebih aktif dalam berbagai bidang, termasuk bisnis, akademisi, dan politik.

Tidak ada komentar!

Tenang saja, email anda tidak akan terekspos.


Alamat Kantor

Jl. Sekeloa No. 22, Kelurahan Lebak Gede, Coblong, Kota Bandung.

Hubungi Kami
E-mail
virtucivi@gmail.com

Nomor Telepon
+6289-7910-0694