Skip to main content

Teori Ketergantungan Sebuah Perspektif pada Ketimpangan Global

M Alvian Rizky Pratama

Sejarah Singkat
Teori Ketergantungan atau yang sering disebut sebagai Dependency Theory lahir dari keprihatinan terhadap ketimpangan ekonomi global. Pada tahun 1950, seorang ekonom bernama Raul Prebisch, yang saat itu menjabat sebagai Direktur Economic Commission for Latin America (ECLA), melakukan riset mendalam mengenai hubungan ekonomi antara negara maju dan negara miskin (negara dunia ketiga). Penelitiannya menemukan fakta yang mencengangkan: negara-negara maju semakin kaya, sementara negara-negara miskin justru menghadapi masalah-masalah baru, termasuk ketergantungan ekonomi yang kronis.

Prebisch mengamati bagaimana negara-negara pinggiran (periphery) menjadi penerima dampak buruk dari kebijakan ekonomi negara-negara pusat (core). Kekhawatirannya ini mendorong lahirnya teori yang menyoroti ketimpangan sistem ekonomi global dan mengajak untuk memahami penyebab serta dampaknya terhadap negara-negara berkembang.

Pengertian
Teori Ketergantungan adalah pendekatan yang menganalisis masalah pembangunan dan ekonomi dari sudut pandang hubungan yang tidak setara antara negara maju dan negara miskin. Dalam pandangan ini, negara miskin dianggap sebagai bagian dari sistem global yang dipengaruhi oleh hegemoni negara-negara maju. Negara-negara dunia ketiga sering kali dijadikan sebagai pasar bagi produk negara maju atau pemasok bahan mentah, tanpa memperoleh manfaat yang setara.

Menurut Dos Santos, seorang ahli dalam bidang ini, ketergantungan ekonomi adalah sistem di mana perekonomian negara-negara miskin secara fundamental dipengaruhi oleh negara-negara maju melalui berbagai mekanisme, termasuk kontrol teknologi, investasi asing, dan perdagangan global. Dalam skenario ini, negara-negara miskin terjebak dalam posisi subordinat yang sulit diubah tanpa perubahan sistemik yang mendasar.

Karakteristik

1. Hubungan Asimetris
Negara maju mengendalikan arus modal, teknologi, dan perdagangan, sementara negara miskin menjadi penerima dampak yang tidak seimbang. Hal ini menciptakan ketergantungan struktural yang sulit diatasi.

2. Eksploitasi Sumber Daya
Negara-negara miskin sering kali dieksploitasi untuk sumber daya alamnya, sementara keuntungan utama dinikmati oleh negara maju.

3. Ketergantungan Teknologi dan Modal
Negara miskin tidak memiliki akses yang setara terhadap teknologi modern dan modal, sehingga memaksa mereka untuk bergantung pada bantuan negara maju.

4. Dominasi Ideologi dan Hegemoni
Negara maju tidak hanya mendominasi secara ekonomi tetapi juga menyebarkan ideologi yang memperkuat posisi mereka dalam sistem global.

Dampak
Ketergantungan ini membawa berbagai konsekuensi, termasuk:

Kemiskinan Struktural, Negara miskin sulit keluar dari lingkaran kemiskinan karena ketergantungan mereka pada negara maju.

Kesenjangan Global, Perbedaan antara negara kaya dan miskin semakin lebar.

Ketidakadilan Ekonomi, Keuntungan besar dari sistem ekonomi global hanya dinikmati oleh negara-negara maju.

Kritik terhadap Teori Ketergantungan
Meski teori ini relevan dalam menjelaskan ketimpangan global, beberapa kritik menyebut bahwa teori ini terlalu deterministik dan pesimis. Para kritikus juga menyoroti bahwa teori ini mengabaikan peran negara miskin dalam menciptakan kebijakan yang dapat mengurangi ketergantungan mereka pada negara maju.

Kesimpulan
Teori Ketergantungan memberikan pandangan kritis terhadap ketimpangan dalam sistem ekonomi global, dengan menyoroti bagaimana negara maju mendominasi dan mengeksploitasi negara miskin. Meski ada kritik terhadap teori ini, pendekatannya masih relevan dalam memahami tantangan pembangunan yang dihadapi negara-negara dunia ketiga. Untuk mengatasi ketergantungan ini, diperlukan upaya kolektif, baik dari negara miskin maupun dunia internasional, untuk menciptakan sistem ekonomi yang lebih adil dan berkelanjutan.

Tidak ada komentar!

Tenang saja, email anda tidak akan terekspos.


Alamat Kantor

Jl. Sekeloa No. 22, Kelurahan Lebak Gede, Coblong, Kota Bandung.

Hubungi Kami
E-mail
virtucivi@gmail.com

Nomor Telepon
+6289-7910-0694