Skip to main content

Kerugian Besar Kehilangan Satu Generasi Intelektual.

Bung Karno sebagai presiden Indonesia pertama memiliki konsep pembangunan secara mandiri untuk Republik Indonesia. Cara yang di tempuh melalui kebijakan di mana banyak masyarakat Indonesia yang memiliki cita-cita dan cerdas pada saat itu di beri beasiswa keluar negeri menjadi mahasiswa ikatan dinas di mana mereka yang mendapat beasiswa harus pulang dan mengabdi pada bangsa. Periode 1960 – 1965 masif untuk banyak mahasiswa di terbangkan ke luar negeri untuk menempuh pendidikan.

Proses dimana banyak mahasiswa yang mengampuh pendidikan di luar dengan harapan mereka pulang ketika tuntas menjalani pendidikan bisa mengabdikan dirinya pada bangsa dan mengaplilkasikan ilmunya untuk membangun Indonesia. Sesuai dengan apa yang di harapkan oleh bung karno pada saat mencanangkan program beasiswa ini agar bisa membangun Indonesia secara masif dengan kemampuan kelompok intelkual prinumi yang sudah belajar di luar negeri.

Namun apa yang di harapkan tidak sesuai dengan rencana awal peristiwa 1965 dimana pemberontakan PKI yang membantai 6 Jendral dan 1 Perwira itu mengubah banyak situasi. Salah satunya pada mereka mahasiswa yang ada di luar negeri yang di anggap berhaluan kiri tanpa di pastikan oleh pemerintah di cabut kewarga negaraannya. Karena situasi pada 65 bergejolak pencabutan kewarganegaraan hampir tak terbendung pada mahasiswa yang di anggap bung karno sentris oleh rezim orde baru pada saat itu.

Mulai gencar pencabutan setatus warga negara pada 1967 pada mahasiswa yang ada di luar negeri yang mendapat beasiswa ikanan dinas karena ketakutan orde baru pada kelompok intelektual yang menyokong bung karno. Namun kejadian ini memupuskan Indonesia sebagai negara yang mandidri karena banyak ahli yang tidak bisa pulang untuk membangun bangsanya padahal mereka mencintai bangsa ini sepenuh hati.

Hal ini membawa pada ke bocoran intelektual yang kerugiannya sudah tidak bisa di hitung dengan angka karena jika kejadian itu tidak ada Indonesia tidak akan memrulkan ahli dari luar untuk mengeloal sumber daya alam. Perjalanan Intelektual dan pembangunan Indonesia telah hilang satu generasi di mana bangsa ini menjadi di kelola dan di asuh oleh luar negeri bukan bangsa sendiri, Kerugian ini yang pada akhirnya membawa kita harus membangun ulang banyak pondasi keahlian dan ke ilmuan agar tidak bergantung pada luar negeri.


Referensi:

  1. Vice
  2. National Geographic

Tidak ada komentar!

Tenang saja, email anda tidak akan terekspos.


Alamat Kantor

Jl. Sekeloa No. 22, Kelurahan Lebak Gede, Coblong, Kota Bandung.

Hubungi Kami
E-mail
virtucivi@gmail.com

Nomor Telepon
+6289-7910-0694